Uncategorized

Bendera Partai PAN – Sang Bapak Reformasi

Tragedi 1998 adalah salah satu catatan kelam dalam sejarah panjang perjalanan bangsa ini. Namun
demikian hasil dari perjuangan pada masa itu, walau memang belum maksimal, namun sudah mulai bisa
kita rasakan pada saat ini. Salah satu yang langsung terlihat adalah perubahan konsep pemilu menjadi
multi partai. Yang mana salah satu bendera partai yang akan kita lihat berkampanye nanti adalah
bendera partai PAN.

Bendera Partai PAN – Sebuah Cita – Cita Bangsa yang besar
27 Agustus 2003 merupakan salah satu tanggal yang memiliki arti bagi seluruh lapisan Partai Amanat
Nasional ini. Karena pada tanggal tersebut partai resmi secara hukum menjadi suatu partai, lengkap
dengan semua atribut dan ciri bendera partai PAN. Partai ini memiliki amanat untuk menegakkan
keadilan dan juga kedaulatan rakyat. Untuk itu partai ini mengklaim diri sebagai sebuah partai yang
modern baik secara visi dan misi serta manajemen partai. Agar terciptanya Indonesia Baru.
Bendera Partai PAN – Arti Simbol

Dengan usianya yang sudah lebih satu dekade wajar apabila kita cukup sering menyaksikan logo partai
ini diberbagai media, baik di media elektronik, seperti TV atau Internet, atau juga di media cetak seperti
koran, majalah, dan lainnya. Atau mungkin juga pada bendera partai PAN yang cukup banyak tersebar.
Simbol yang kita lihat pada logo tersebut berupa bujur sangkar yang berwarna biru yang kelihatan
mendominasi secara keseluruhan dari lambang. Simbolisasi warna ini menggambarkan suasana laut dan
langit yang memiliki arti kemerdekaan serta demokrasi. Kemudian dibagian tengah dari warna biru
tersebut, kita akan melihat matahari berwarna putih lengkap dengan sinar berjumlah 32 buah, arti yang
terkandung adalah matahari merupakan sumber cahaya utama dalam kehidupan manusia yang berarti
juga merupakan sumber kehidupan. Uniknya matahari yang terdapat pada bendera partai PAN tersebut
digambarkan tidak seperti biasanya, yakni berwarna kuning, namun matahari ini memiliki warna putih
dipilih seperti itu untuk mengekspresikan kebenaran dan juga keadilan, yang pada intinya merupakan
sebuah refleksi dari sebuah kemajemukan